Wednesday, November 18, 2009

Gambaran Kekuatan Musuh.

Sebelum Penugasan di timor-timur, dinformasikan dari satuan atas bahwa lawan yang akan dihadapi kurang lebih 12 kompi, terdiri dari kekuatan nyata yang pada waktu itu disebut dengan TROPAS,selain itu terdapat kekuatan militan seperti Segudhalima dan Milisi.Persenjataan yang mereka gunakan bermacam-macam.Senjata utama adalah G-3 dan G-4,senjata jenis lain adalah LE, MOUSER.Mereka juga menggunakan TNT untuk menghancurkan Tank dan Jembatan.

Aku tak habis pikir, dari mana mereka mendapatkan senjata dan pasokan amunisi.Sudah berapa peluru yang mereka tembuskan ke prajurit-prajurit pembela bangsa.

Pola perlawan yang mereka lakukan adalah pola perang konfensional, yaitu dengan pola penghambatan secara sistematik.Musuh menyerang dalam kelompok kecil-kecil dan menjadikan rakyat sebagai sasaran perebutan.Selain itu karena musuh menguasai medan maka pertahanan yang dilakukan musuh adalah menyebar berlapis dan tanpa peta.

Kami beruntung sebelum diberangkatkan diberikan bekal materi taktik dan gambaran musuh.Dengan atau tanpa latihan pun mereka dirasa cukup berbahaya, jadi apa yang aku lakukan ini bukan hanya sekedar penugasan, tetapi maju untuk siap perang.

Pergolakan Politik di Timor-Timur ( 1974 )

1974, tepat usiaku menjelang 20 tahun, timor-timur mengalami gejolak politik yang kian hari kian memanas. Dimana pada waktu itu Partai berhaluan kiri ingin merebut kekuasaan, berbagai ideologi partai politik didirikan oleh golongan terpelajar di Dilli.Pergolakan politik kian hari memberi pengaruh bagi negara ini negara yang aku jaga, Rebuplik Indonesia.

Aku adalah seorang Tentara Nasional berpangkat Prajurit, yang melihat perjalanan sejarah timor-timor dari medan perang sampai sekarang lepas tangan dari indonesia.Dahulu partai besar seperti FRETELIN ,UDETI dan APHODETI adalah bumbu penyedap dalam pergolakan yang ada di Timor-Timur.

Menjelang Bulan November 1975, surat perintah dari kesatuan datang.Akan ada pengiriman pasukan dari mulai tamtama hingga perwira ke timor-timur.Dan aku juga termasuk dalam paket tempur pengiriman tersebut.Di usiaku ini medan perang layaknya permainan catur, hanya menunggu perintah maju dan mundur.

Sebelum diberangkatkan aku masih ingat, beberapa latihan mulai dirutinkan.Materi latihan diantaranya adalah serangan, menembak senjata ringan, infiltration, dan senjata bantuan GLG.Sepertinya dengan latihan seperti ini aku akan berperang disana, aku akan benar-benar dalam kesulitan lebih dari saat latihan.

Waktu tak ditentukan, dan tiba-tiba pada tanggal 2 Desember 1975, Dan Brigif-4 menghentikan latihan, dan segera mungkin pasukan embarkasi ke Surabaya.

Dan disinilah dimulai tugaskan.Melaksanakan perintah,menyelesaikan dan bertemu anak dan istriku kembali.